Visualisasi Post Traumatic Stress Disorder dalam Film Voice 2

Authors

  • Pundra Rengga Andhita Prodi Ilmu Komunikasi
  • Narulita Azzahra Misbakh Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Peradaban

Keywords:

Barthes, Post Traumatic Stress Disorder, Semiotika, Voice 2

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah visualisasi Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) dalam film Voice 2 episode 3 dengan pendekatan semiotika model Roland Barthes. Penelitian ini mentitikberatkan pada penelitian deskriptif kualitatif dengan memerhatikan beberapa scene yang berkaitan dengan visualisasi post traumatic stress disorder. Dari beberapa scence penulis ambil 8 adegan yang meniyratkan visualisasi post traumatic stress disorder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada sejumlah penanda dan petanda yang memperkuat visualisasi post traumatic stress disorder, baik secara konotatif ataupun denotatif. Sosok Hwang Hee Joo yang digambarkan sebagai korban kekerasan seksual memperlihatkan tiga gejala khas dari PTSD, yakni, re-experiencing, avoidance, dan hyperarousal. Ketiga gejala tersebut muncul ketika Hwang Hee Joo bertemu dengan beberapa indikator stressor yang bisa mengingatkan dirinya akan kejadian traumatik masa lalu. Melalui film ini maka perlu kiranya masyarakat dapat lebih peka dan kritis akan gejala PTSD yang dialami oleh seseorang. Jika gejala ini tidak diatasi dengan tepat maka bisa menimbulkan gejala lain. Lebih lanjut, perhatian masyarakat akan gejala gangguan mental di lingkungan perlu ditingkatkan agar kemudian dampak terburuk dari PTSD dapat dihindari sejak dini.

Downloads

Published

2023-07-30

How to Cite

Rengga Andhita, P., & Narulita Azzahra Misbakh. (2023). Visualisasi Post Traumatic Stress Disorder dalam Film Voice 2 . Jurnal Komunikasi Peradaban, 1(2), 1–16. Retrieved from https://x.peradaban.ac.id/index.php/jkp/article/view/1482