IDENTIFIKASI BAHAN TAMBAHAN PANGAN FORMALIN PADA BAKSO DAN TAHU YANG BEREDAR DI KECAMATAN SIRAMPOG

Authors

  • M. Fikri Haikal
  • Baedi Mulyanto
  • Pudjono Pudjono

Keywords:

Bakso, Tahu, Asam Kromatrofat, Formalin, Spektrofotometri Uv-Vis.

Abstract

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan mencantumkan bahwa formalin merupakan zat yang dilarang digunakan sebagai bahan tambahan pada pangan salah satunya bakso dan tahu. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui kadar bahan tambahan pangan formalin yang terkandung dalam bakso dan tahu yang beredar di Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah. Penelitian menggunakan analisis kualitatif dengan pereaksi asam kromatrofat dan analisis kuantitatif dengan spektrofotometri UV-Vis. Analisis kualitatif dengan cara mencampurkan filtrat sampel dengan asam kromatrofat 0,5% dalam asam sulfat 60% lalu dipanaskan kemudian mengamati perubahan warna menjadi ungu (lembayung). Analisis kuantitatif dengan cara mengamati serapannya pada panjang gelombang maksimum 590,0 nm. Hasil penelitian kandungan bahan tambahan pangan formalin pada bakso dan tahu yang beredar di Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah, dari 5 sampel bakso dan 5 sampel tahu yang diberi kode A, B, C, D, dan E menunjukkan 5 sampel bakso dan 3 sampel tahu mengandung bahan tambahan pangan formalin. Dari hasil pemeriksaan spektrofotometri UV-Vis kadar bahan tambahan pangan formalin yaitu untuk sampel bakso sampel A sebanyak 55,4 µg/gram, sampel B sebanyak 59,4 µg/gram, sampel C sebanyak 50,6 µg/gram, sampel D sebanyak 52,4 µg/gram, sampel E sebanyak 49 µg/gram dan sampel tahu sampel A sebanyak 50,4 µg/gram, sampel B sebanyak 55 µg/gram, sampel E sebanyak 58,2 µg/gram.

References

1. Earnestly, F. (2020). Pemeriksaan Kandungan Zat Kimia Formalin Pada Bakso Ikan dan Tahu. Jurnal Katalisator (2020), 5(1), 81–87.

2. Hasrudin, Karimuna, L., & Asyik, N. (2020). Analisis Kualitatif Dan Kuantitatif Kandungan Formalin Pada Tahu Yang Diperdagangkan Di Pasar Sentral Kota Dan Pasar Sentral Wua-Wua. Jurnal Sains Dan Teknologi Pangan, 5(1), 2725–2733.

3. Herson, F. (2017). Identifikasi formalin pada ikan yang dijual di pasar basah mandonga Kota Kendari. Politeknik Kesehatan Kendari.

4. Ichya’uddin, M. (2014). Analisis Kadar Formalin dan Uji Organoleptik Ikan Asin dibeberapa Pasar Tradisional di Kabupaten Tuban. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

5. Namtini, S. S., Presiana, D., Restiana, Y., & Nurwanti, D. (2019). Formaldehida Dalam Pangan Olahan Yang Terbentuk Karena Proses. Jakarta, Indonesia: Direktorat Standar Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.

6. Rahman, H., Yanni, D. Z., Sari, P. M., Prajuwita, M., & Lestari, I. (2019). Analisis Kandungan Formalin Pada Cabe Merah Giling Yang Dijual di Pasar Tradisional Kota Jambi. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 4(2), 331–340.

7. Salawati, & Warsyidah, A. A. (2019). Analisis kandungan Formalin pada Bakso yang diperjualbelikan di sekitar jalan Abd.Kadir Kota Makassar. Jurnal Media Laboran, 9(1), 12–15.

8. Saputrayadi, A., Asmawati, A., & Marianah, M. (2018). Analisis Kandungan Boraks dan Formalin Pada Beberapa Pedagang Bakso di Kota Mataram. IJECA (International Journal of Education and Curriculum Application), 5(2), 1.

9. Suntaka, D. F. A. L., Joseph, W. B. S., & Sondakh, R. C. (2015). Analisis Kandungan Formalin dan Boraks pada Bakso yang Disajikan Kios Bakso Permanen pada Beberapa Tempat di Kota Bitung Tahun 2014. E-Jurnal UNSIRAT, 4(1), 39–45.

Downloads

Published

2022-01-31

How to Cite

Haikal, M. F., Mulyanto, B., & Pudjono, P. (2022). IDENTIFIKASI BAHAN TAMBAHAN PANGAN FORMALIN PADA BAKSO DAN TAHU YANG BEREDAR DI KECAMATAN SIRAMPOG: Array. Pharmacy Peradaban Journal, 2(1), 14–19. Retrieved from https://x.peradaban.ac.id/index.php/ppj/article/view/730